Banyak dari investor memilih batu mulia sebagai alternatif
investasinya. Selain keindahannya, batu mulia juga mempunyai kelas tersendiri
untuk pemakainya. Pengalaman penulis sejak 2006 hingga tahun 2016 ini dirasakan
bahwa trend pembelian batu mulia sendiri di negara asalanya seperti Srilanka,
makin meningkat harganya dari waktu ke waktu. Hal ini bisa dipengaruhi 2 hal
utama :
1.
Kurs USD yang
meningkat seiring waktu
2.
Tingkat permintaan
batu permata yang semakin tinggi dari negara negara internasional
Keunggulan memilih batu mulia sebagai
alternatif investasi :
1.
Batu permata dikatakan
memiliki gengsi tersndiri. Hanya kelas masyarakat tertentu yang berani dan mau
membeli, mengkoleksi dan berinvestasi batu permata karena ke ekslusifannya.
2.
Kelas kolektor batu
permata melihat sarana investasi batu permata yang berkelas membutuhkan ruang
penyimpanan yang kecil. Bayangkan batu permata senilai milyaran hanya berupa
cincin ketimbang menyimpan milyaran dalam bentuk batangan emas / USD / instrumen
lainnya.
3.
Harga batu permata
sendiri mengikuti trend USD dalam pembelian di negara asal. Bagi para investor
yang menyukai instrumen investasi USD, batu permata berbanding lurus dengan
pergerakan USD
4.
Bisa dipakai sebagai
perhiasan selain sebagai investasi
5.
Bisa diberikan sebagai
hadiah yang mempunyai nilai khusus karena keistimewaannya dari batu permata itu
sndiri.
Kekurangan memilih batu mulia sebagai
alternatif investasi
1.
Kurang likuid, ketika
dijual dipasar umum seringkali tidak dihargai sepadan. Solusinya adalah temukan
komunitas dan sabar dalam proses penjualan
2.
Adanya kesan harga yang
gelap tidak ada patokan bagi para penghobby pemula. Akan tetapi seiring waktu
dan jam terbang, pembeli akan lebih mengerti akan standar harga dari batu
permata mempertimbangkan faktor 4C+ diatas.
· Saran dan tips berinvestasi batu mulia :
Dari penulis, saran untuk memulai investasi dan hobby batu mulia
cukup simpel, yakni temukan kawan dan komunitas yang tepat. Temukan partner diskusi
yang benar dan jujur. Jika memungkinkan cari kawan yang sudah mengerti dan
terjun sebelumnya sehingga meminimkan resiko tertipu membeli batu mulia. Mengapa
hal tersebut menjadi hal utama yang diangkat ? Pengalaman penulis, bisa
dikatakan “uang sekolah” yang dikeluarkan cukup banyak menuju pemahaman yang
benar. Sampai saat inipun penulis masih bersekolah alias belajar dari pasar,
karena perkembangan penemuan sourcing tambang yang baru, jenis batuan baru yang
ditemukan dan sebagainya.
Terlalu panjang diuraikan untuk pemahaman kriteria berinvetasi, bahkan
poin artikel 4C diatas hanya mengupas kulitnya saja. Pengalaman penulis
menunjukan hanya jam terbang yang akan membuat mata kita lebih awas dan peka
dalam memilih batu permata / mulia. Analogi sama seperti pilot yang
menerbangkan pesawat yang membutuhkan pengalaman dan jam terbang yang makin
dipupuk.
Jika pembaca ingin diskusi ngobrol, silakan hubungi penulis
lebih jauh di www.sapongems.com atau di +62818.0818.0384. Penulis dengan
senang hati membagi pengalaman dengan perjanjian waktu dan tempat sehubungan
kesibukan penulis.
Walaupun demikian, memperhatikan trend ekonomi dan persaingan, penulis
percaya dengan media internet yang semakin terbuka dan persaingan dunia usaha, maka para pembeli
/ buyer akan lebih mendapatkan informasi yang sempurna dan barang yang terbaik.
Akhir kata, selamat mencoba dan happy hunting all.