Sama
seperti berlian yang mempunyai tingkat kekerasan paling atas yakni skala 10
MOH, maka cara memilih batu mulia sama kriterianya, yakni dengan panduan 4C :
1.
Colour (Warna)
Memilih batu mulia
berdasarkan warna yang di tampilkannya. Semakin matang / tua warnanya, semakin
baik kualitas batu tersebut. Sebagai contoh, untuk biru pada blue sapphire,
semakin tua warna birunya semakin bagus. Akan tetapi, biru tua mengeluarkan
biru tidak mendekati tone hitam kebiruan. Istilah tone sendiri bermacam macam
mulai dari Vivid Blue, Royal Blue, Vivid Royal dan Peacocok Blue.
2.
Carat (Berat dan
ukuran)
Faktor kedua yakni pada besaran batu permata itu sendiri yang
mempengaruhi harga. Semakin besar, makin tinggi harganya. Harga per carat batu
permata untuk ukuran 1ct beda dengan harga yang 2ct. tidak serta merta harga
2ct adalah harga 1ct dikalikan dua. Makin besar carat batu permata, makin besar
faktor pengalinya untuk harga per ct. Umumnya standar internasional batu
permata dimulai dari size 6,5ct up. Akan tetapi untuk perhiasan, umumnya banyak
orang memakai dari size 3ct untuk pria dan 1-2ct untuk wanita.
Akan tetapi kembali lagi ke selera masing masing, karena ada
pula pria yang menyukai batu permata kecil dan sebaliknya.
3.
Cutting (Presisi
potongan)
Faktor berikutnya adalah olahan / hasil sentuhan tangan manusia,
dimana setelah bahan batu diperoleh, harus dianalisa bagian untuk olahan dan
teknik mengolahnya. Teknik mengolah ini penting karena untuk mengeluarkan
pancaran sinar dan fenomena dari batu permata tersebut. Umumnya potongan bulat
dan bujur sangkar sama sisi lebih sulit diperoleh karena membuang bahan lebih
banyak ketimbang persegi empat/ oval.
4.
Clarity (Tingkat
kebersihan dan kejernihan)
Faktor ke 4 ini adalah
faktor yang menurut saya unik. Mengapa unik ? Seperjalanan waktu dan pengalaman
yang saya dapatkan, faktor clarity ini sangat penting buat kelas kolektor, tapi
sering diabaikan oleh penghoby pemula. Makin bersih batu permata, makin bagus
dan mahal harganya.
Kelas kolektor sangat
menginginkan batu berkelas bagus yang bersih total dengan komposisi 4C lainnya
yang baik. Akan tetapi, penghobby pemula dengan pengetahuannya yang minim
kurang paham tentang kebersihan batu. Terkadang penghobby pemula bisa dikatakan
kurang awas / peka dengan inclusion / tanda alam dalam batu yang kita sering
bilang kotor. Disarankan pemula didampingi oleh partner yang sudah lebih
mengerti agar jangan sampai terkena jebakan dalam memilih batu,
Selain itu, berdasarkan pengalaman di dunia permata sejak 2006,
penulis mencoba memberikan tambahan 2 faktor lainnya dalam memilih untuk
dipertimbangkan, walaupun tidak dibakukan dalam studi, tapi pengalaman
menunjukan bahwa kedua faktor ini menjadi banyak pertimbangan :
5. Table
(Besaran muka batu permata)
Faktor ini erat kaitannya dengan faktor no 2
tentang berat batu permata (Carat). Dalam memilih batu permata, penulis
mempertimbangkan faktor ini karena besaran table sangat mempengaruhi penampakan
batu permata setelah dijadikan perhiasan (Cincin / liontin). Contoh batu
permata dengan berat yang sama yakni 6ct, tapi dengan meja lebih besar mungkin
akan lebih difavoritkan ketimbang yang meja proporsional / kecil (Asumsi tidak
mempertimbangkan faktor lainnya). Meja besar memberikan keuntungan tersendiri
bagi penampakan perhiasan yang akan dibuat.
Table kecil sering dijumpai pada batu permata
mulai berukuran besar. Umumnya untuk batu mulai ukuran 6ct ke atas, mulai bisa
dirasakan agak sulit mendapatkan meja proporsional, apalagi besar. Pada kasus
lain seperti blue star sapphire / cabochan, sering didapatkan table kecil
dengan carat besar karena bawaan batu yang memanjang ke bawah untuk mendapatkan
hasil star dan sinar yang maksimal.
6. Material
(Kualitas material)
Faktor tambahan berikutnya yang menurut
penulis penting adalah material dari batu permata itu sendiri. Beberapa orang
menyukai batu permata dengan pancaran sinar blink seperti diamond ketimbang
memikirkan inclusion / clarity pada batu. Terkadang dengan material batu yang
baik, maka inclusion sedikit tersamarkan dan membuat penampakan menjadi
istimewa.
Batu permata yang mempunyai tingkat kebersihan
total yang sama, tetapi material berbeda, semisal material asap dan kristal
100%, maka pancaran sinar yang dihasilkan tentu akan lebih istimewa yang
berasal dari material kristal.
Ke 6 faktor diatas tidak berdiri sendiri, akan tetapi datang
dalam 1 paket utuh kondisi batu permata. Oleh karena itu diperlukan jam terbang
tersendiri untuk memahami lebih dalam tentang kriteria pemilihan batu permata.